Jumat, 08 November 2013

MANAJEMEN STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN

MANAJEMEN STANDAR PELAYANAN KEPERAWATAN


A.      Pengertian Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
Standar merupakan spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara  dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua. Standar merupakan suatu pernyataan tertulis tentang harapan yang spesifik. Standar merupakan suatu pedoman atau model yang disusun dan disepakati bersama serta dapat diterima pada suatu tingkat praktek untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Reyers, 1983). Standar juga diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang tertulis meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasikan proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Standar digunakan pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan IPTEK, pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000). Standar juga diartikan sebagai suatu catatan minimum dimana terdapat kelayakan isi dan akhirnya masyarakat mengakui bahwa standar sebagai model untuk ditiruuntuk menaikkan ketepatan kualitatif atau kuantitatif yang spesifik.
Standar manajemen pelayanan keperawatan dan kebidanan adalah proses pengelolaan pelayanan keperawatan melalui pelaksanaan fungsi manajemen yaitu perencanaan , pengorganisasian, pengaturan tenaga, pengarahan, evaluasi, dan pengendalian mutu pelayanan keperawatan untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
Standar yang berbasis pada sistem manajemen kinerja mempunyai ciri SMART :
    a. Spesifik ( spesific )
    b. Terukur (measurable)
    c.  Tepat (appropriate)
    d. Andal (reliable)
    e. Tepat waktu ( timely)
Standar yang  dikembangkan dengan baik akan memberikan ciri ukuran kualitatif yang tepat seperti tercantum  dalam standar pelaksanaanya. Standar selalu berhubungan dengan mutu karena standar menentukan mutu. Suatu standar dibuat untuk mengarahkan cara pelayanan yang akan diberikan serta hasil yang ingin dicapai.

B.       Komponen atau Kriteria Standar
Beberapa komponen yang harus ada pada standar :
1.    Standar Struktur (standar input) adalah karakteristik organisasi dalam tatanan asuhan yang diberikan, yang meliputi :
a.    Filosofi dan obyektif
b.    Organisasi dan administrasi
c.    Kebijakan dan peraturan
d.   Staffing dan pembinaan
e.    Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan tanggung jawab setiap   posisi klinis)
f.     Fasilitas dan peralatan
2.    Standar Proses adalah kegiatan dan interaksi antara pemberian dan penerimaan asuhan. Standar ini berfokus pada kinerja dari petugas profesional di tatanan klinis mencakup :
a.          Fungsi tugas, tanggung jawab, dan
b.         akontabilitas
c.          Managemen kinerja klinis
d.         Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
3.    Standar Outcomes adalah hasil asuhan keperawatan dalam  kaitannya dengan status pasien.
    Standar ini berfokus pada asuhan pasien yang prima, meliputi :
a.                   Kepuasan pasien
b.                   Keamanan pasien
c.                   Kenyamanan Pasien
Outcomes adalah hasil yang dicapai melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcome ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan rencana. Dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak selalu seperti apa yang diharapkan , namun standar struktur dan proses yang baik akan menunjukkan sejauhmana kemungkinan pencapaian uotcomes atau hasil yang diharapkan.



C.       Tujuan Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
1.    Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan di sarana kesehatan melalui peningkatan kualitas pelayanan keperawatan dan kebidanan.
2.    Tujuan Khusus
a.    Adanya Standar Perencanaan Pelayanan Keperawatan.
b.    Adanya Standar Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan
c.    Adanya Standar Pengaturan Tenaga Keperawatan
d.   Adanya Standar Pengarahan Pelayanan Keperawatan
e.    Adanya Standar Evaluasi Pelayanan Keperawatan
f.     Adanya Standar Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan

D.      Ruang Lingkup Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
Lingkup Standar Manajemen Keperawatan mencakup 5 standar yaitu :
Standar I              : Perencanaan Keperawatan
Standar II             : Pengorganisasian Keperawatan
Standar II I           : Pengaturan Tenaga Keperawatan
Standar IV           : Pengarahan Keperawatan
Standar V             : Evaluasi Keperawatan
Standar VI           : Pengendalian Mutu Keperawatan
Masing-masing standar tersebut diuraikan berdasarkan : pernyataan , rasional, dan kriteria(struktur, proses dan hasil ).
Standar I hingga standar VI saling terkait dan saling mempengaruhi sehingga dalam penerapannya harus dilaksanakan secara utuh.

E.       Jenis-Jenis Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan
1.    Standar I : Perencanaan Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Perencanaan pelayanan keperawatan disusun berdasarkan hasil pengumpulan dan analisis data , hasil kegiatan pelayanan keperawatan dan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) yang tepat dan memadai untuk mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
Rasional :
Perencanaan pelayanan keperawatan merupakan fungsi utama pengelolaan dan landasan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pelayanan keperawatan.
Kriteria Struktur :
a.  Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai pendukung penyusunan perencanaan.
b.      Adanya visi, misi sarana pelayanan kesehatan.
c.       Adanya falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan yang mengacu pada visi, misi
d.  Tersedianya data, dan informasi yang dibutuhkan untuk perencanaan secara tepat dan memadai.
e.   Adanya standar antara lain standar ketenagaan , standar fasilitas dan peralatan pelayanan keperawatan dan kebidanan.
f.       Tersedianya sumber daya  yang dibutuhkan untuk pelayanan keperawatan.
g.      Adanya mekanisme perencanaan pelayanan keperawatan .
Kriteria Proses :
a.       Melaksanakan koordinasi dengan unit pelayanan terkait.
b.      Melibatkan  unsur pengelola dan staf sesuai tingkat manajerial.
c.       Melaksanakan perencanaan secara “bottom up”.
Kriteria  Hasil :
a.   Adanya dokumen yang menunjukkan perencanaan keperawatan meliputi : askep ketenagaan, fasilitas dan peralatan serta upaya pengendalian mutu pelayanan.
b. Perencanaan keerawatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari rencana induk perencanaan sarana kesehatan.

2.    Standar II : Pengorganisasian Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Pengaturan sumber daya (manusia, fasilitas, peralatan dan dana) melalui integrasi dan koordinasi untuk mencapai tujuan pelayanan.
Rasional :
Pengaturan sumber daya manusia kesinambungan pelayanan keperawatan secara efektif dan efisien.
Kriteria Struktur :
a.     Adanya kebijakan manajemen pelayanan keperawatan sebagai pendukung pengorganisasian.
b. Adanya struktur organisasi dan tata hubungan kerja struktural dan fungsional pelayanankeperawatan di sarana pelayanan kesehatan .
c.       Adanya uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang yang jelas dan tertulis bagi tiap tenaga keperawatan.
d.      Adanya tenaga keperawatan yang ditunjuk untuk menduduki jabatan tertentu.
e.       Adanya dokumen kualifikasi/persyaratan jabatan bagi pimpinan keperawatan.
Kriteria Proses :
a.       Memahami uraian tugas, tanggungjawab dan wewenag bagi tiap tenaga keperawatan.
b.      Melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas, tanggungjawab dan wewenang.
c.       Melakukan koordinasi kegiatan pelayanan keperawatan
Kriteria Hasil :
1.      Adanya tenaga keperawatan yang menduduki jabatan , sesuai dengan persyaratan.
2.      Pelayanan keperawatan bagian integral di dalam struktur organisasi sarana kesehatan.
3.      Adanya dokumen pengaturan pendayagunaan sumber daya keperawatan meliputi : ketenagaan , fasilitas, peralatan.
4.      Adanya dokumen pelaksanaan rapat  koordinasi

3.        Standar III : Pengaturan Ketenagaan Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan.
Pernyataan  :
Pendayagunaan tenaga keperawatan sesuai kompetensi dan potensi pengembangan untuk terlaksananya pelayanan keperawatan  yang bermutu.
Rasional :
Pengelolaan manajemen keperawatan dapat terlaksana secara efektif dan efisien apabila didukung dengan pengaturan tenaga keperawatan yang memadai dan berkualitas
Kriteria Struktur :
a.       Adanya kebijakan tentang pendayagunaan tenaga keperawatan
b.      Adanya standar tenaga keperawatan  sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
c.       Adanya pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
Kriteria Proses :
a.       Mengidentifikasi jenis dan kualifikasi tenaga keperawatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan keperawatan.
b.      Menetapkan jumlah dan jenis tenaga keperawatan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan pola tenaga keperawatan.
c.       Menjadi anggota tim rekruitment tenaga keperawatan
d.      Melaksanakan program orientasi bagi tenaga baru.
e.       Melaksanakan model penugasan
f.       Menyusun jadwal dinas yang fleksibel
g.      Melaksanakan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan (retention) tenaga keperawatan.
h.      Menyusun program pengembangan staff keperawatan
i.        Melaksanakan penilaian kinerja.
Kriteria hasil :
a.       Adanya dokumen pola tenaga keperawatan di sarana kesehatan
b.      Adanya jadwal dinas yang menggambarkan komposisi tenaga keperawatan yang seimbang kompetensinya pada setiap tugas gilir (shift).
c.       Adanya dokumen hasil penilaian kinerja tenaga keperawatan
d.      Adanya dokumen pelaksanaan program pengembangan staf.
e.       Adanya dokumen pelaksanaan program orientasi
f.       Adanya dokumen pelaksanaan program mutasi, mobilisasi dan mempertahankan (retention).
g.      Adanya dokumen model penugasan asuhan pelayanan keperawatan.

4.        Standar IV           : Pengarahan Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Pengarahan yang terstruktur untuk mencapai pelayanan keperawatan bermutu sesuai tujuan organisasi sarana kesehatan.
Rasional :
Iklim kerja yang kondusif diciptakan melalui kemampuan interpersonal manajer pelayanan keperawatan dalam memotivasi dan membimbing staf sehingga meningkatkan kinerja staf.
Kriteria Struktur :
a.       Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang mendukung fungsi pengarahan.
b.      Ada tenaga keperawatan yang memiliki kemampuan dan keterampilan manajerial.
c.       Adanya mekanisme pembinaan tenaga keperawatan
d.      Adanya fasilitas yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif untuk pembinaan.
Kriteria proses :
a.       Melaksanakan pembimnaan tenaga keperawatan berdasarkan hasil evaluasi kinerja.
b.      Memberikan umpan balik
c.       Melaksanakan tindak lanjut hasil program pembinaan antara lain pemberian  penghargaan dan sangsi
Kriteria Hasil :
a.       Adanya dokumen pelaksanaan program pembinaan
b.      Ada peningkatan kemampuan tenaga keperawatan yang dibina
c.       Adanya dokumen upaya tindak lanjut dari hasil pelaksanaan pembinaan antara lain pemberian penghargaan dan sanksi.

5.        Standar V             : Evaluasi Pelayanan Keperawatan
Pernyataan :
Evaluasi dilakukan secara obyektif sebagai upaya perbaikan untuk tercapainya tujuan pelayanan keperawatan.
Rasional :
Evaluasi dapat mendorong terjadinya perubahan perkembangan sistem dalam peningkatan mutu pelayanan keperawatan.
Kriteria Struktur :
a.       Adanya kebijakan tentang manajemen pelayanan keperawatan yang mendukung evaluasi pelayanan keperawatan.
b.      Adanya mekanisme evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c.       Adanya alat evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d.      Adanya standar pelayanan keperawatan.
Kriteria Proses :
a.       Menyusun rencana evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
b.      Melaksanakan evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
c.       Memberikan umpan balik hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
d.      Melaksanakan tindak lanjut hasil pencapaian tujuan.

Kriteria Hasil :
a.       Adanya dokumen hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan.
b.      Adanya dokumen tindak lanjut hasil evaluasi pencapaian tujuan pelayanan keperawatan .
c.       Adanya dokumen upaya perbaikan pelayanan keperawatan.

6.        Standar VI           : Pengendalian Mutu Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan di Sarana Kesehatan
Pernyataan :
Upaya pemantauan yang berkesinambungan yang diperlukan untuk menilai mutu pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan di sarana kesehatan.
Rasional :
Program pengendalian mutu dapat menunjang tercapainya pelayanan keperawatan dan pelayanan kebidanan yang efisien dan efektif di sarana kesehatan.
Kriteria Struktur :
a.       Adanya kebijakan program pengendalian mutu pelayanan keperawatan dan kebidanan di sarana kesehatan
b.      Adanya program pengendalian mutu pelayanan keperawatan.
c.       Adanya standar pelayanan keperawatan
d.      Adanya mekanisme pelaksanaan program pengendalian mutu.
e.       Adanya tim pengendalian mutu dalam organisasi pelayanan kesehatan.
f.       Adanya sumber daya yang memadai dalam jumlah dan kualitas
Kriteria Proses :
a.       Menyusun alat pengendalian mutu sesuai dengan metode yang dipilih.
b.      Melaksanakan upaya pengendalian mutu antara lain : audit keperawatan/supervisi keperawatan, Gugus kendali mutu, Survey kepuasan pasien, keluarga/ petugas, presentasi kasus dan ronde keperawatan.
c.       Menganalisa dan menginterpretasikan data hasil evaluasi pengendalian mutu.
d.      Menyusun upaya tindak lanjut

Kriteria Hasil :
a.       Adanya dokumen hasil pengendalian mutu.
b.      Adanya dokumen umpan balik dan upaya tindak lanjut
c.       Adanya dokumen hasil survey kepuasan pasien, keluarga dan petugas
d.      Adanya penampilan klinik tenaga keperawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan.

e.       Menurunnya angka kejadian komplikasi sebagai akibat pemberian asuhan keperawatan antara lain : dekubitus, jatuh, pneumonia, pneumonia orthostatic, infeksi nosokomial, drop foot.                                           
DAFTAR PUSTAKA

Githa, I Wayan.2012.Manajemen Keperawatan.Denpasar :Poltekkes Denpasar Jurusan Keperawatan





1 komentar:

  1. permisi kak, saya boleh lihat buku sumbernya langsung ngak kak?

    BalasHapus